Ambon (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk lebih aktif turun langsung ke lokasi terdampak bencana dalam rangka memperkuat upaya mitigasi.
“Saya kira ini tugas kita selaku wakil rakyat. Dan di situasi darurat semacam ini perlu langkah cepat. Kami harap itu yang harus dilakukan oleh BPBD,” kata Wakil Ketua DPRD Kota Ambon Patrick Moenandar, di Ambon, Senin.
Permintaan ini disampaikan menyusul banjir dan longsor yang kembali melanda sejumlah wilayah di Kota Ambon dalam beberapa pekan terakhir.
Pihaknya bersama BPBD dan Dinas Sosial telah meninjau langsung sejumlah titik rawan bencana di lapangan.
Berdasarkan data terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, bencana tanah longsor yang terjadi di lima kecamatan di kota Ambon dengan total satu orang meninggal dunia, tiga jiwa alami luka-luka, dua unit rumah rusak berat, dan 57 rumah rusak ringan serta sebuah talud alami kerusakan.
Sementara bencana banjir mengakibatkan 80 rumah terendam, 32 jiwa mengungsi, 2 talud penahan sungai rusak dan 2 jalan raya terendam.
Dirincikan, untuk Kecamatan Sirimau Kota Ambon, tanah longsor mengakibatkan sebanyak 54 rumah rusak ringan dan rusak parah, 32 jiwa pengungsi, satu orang luka-luka dan sementara dirawat di rumah sakit dan 1 talud alami kerusakan.
Bencana Banjir di Sirimau mengakibatkan delapan rumah terendam. Untuk cuaca ekstrem akibatkan satu orang anak alami luka-luka.
Kemudian di Kecamatan Baguala tanah longsor mengakibatkan lima rumah warga alami kerusakan dan sebuah talud penahan sungai rusak. Banjir mengakibatkan sembilan unit rumah dan dua ;ainnya terendam. Cuaca ekstrem akibatkan satu unit rumah mengalami kerusakan sedang.
Untuk Kecamatan Leitimur Selatan bencana Tanah Longsor menyebabkan tiga unit rumah dan dua ruas jalan raya/setapak rusak. Pohon tumbang akibatkan satu unit rumah rusak.
Di Kecamatan Nusaniwe, bencana tanah longsor akibatkan satu orang meninggal dunia, 16 unit rumah alami kerusakan. Sementara peristiwa banjir di kecamatan Teluk Ambon mengakibatkan 61 unit rumah terendam.
Menurutnya, banjir dan longsor merupakan bencana tahunan yang perlu diantisipasi dengan perencanaan matang dan tindakan preventif yang berkelanjutan.
Karena itu, ia meminta BPBD untuk lebih serius dan rutin berada di lapangan, khususnya di wilayah rawan, guna memberi edukasi serta pendampingan langsung kepada warga.
Patrick juga menegaskan pentingnya BPBD melakukan evaluasi atas dokumen dan data bencana yang ada, serta segera menggelar rapat koordinasi dengan dinas dan stakeholder terkait.
“Kami minta BPBD melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penanganan banjir, dan berkoordinasi dengan dinas teknis serta para pemangku kepentingan agar dapat merumuskan solusi efektif untuk mencegah bencana serupa di tahun-tahun mendatang,” ucapnya.*