Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Pemkab Malteng) mencatat bahwa produktivitas sawah di wilayahnya saat ini mencapai rata-rata lima ton per hektare.
“Produktivitas rata-rata padi sawah di Malteng mencapai lima ton per hektare,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Malteng Arsad Slamat dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Senin.
Angka tersebut merupakan hasil perhitungan dari luasan lahan produktif yang kini dimaksimalkan pengerjaannya dalam beberapa bulan terakhir.
Pasalnya luas Lahan Bahan Baku (LBB) sawah di kabupaten Maluku Tengah sesuai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) seluas 9.008 Hektre. Sedangkan luas fungsional sawah saat ini sesuai data LTT adalah 8.354 hektare.
Dikatakan jika produksi dikalikan dengan luasan fungsional maka produktivitas yang dicapai adalah 41.799 ton gabah kering panen atau 25.062 ton beras dalam dua musim tanam.
“Capaian ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam sektor pertanian, khususnya subsektor tanaman pangan, di tengah tantangan cuaca ekstrem dan tantangan lainnya yang dihadapi,” ujarnya.
Angka tersebut juga merupakan hasil dari upaya intensifikasi dan penggunaan benih unggul di berbagai kecamatan sentra produksi, terutama di wilayah Seram Utara dan sekitarnya..
“Produktivitas padi kami kini stabil di kisaran lima ton per hektare. Ini hasil kerja sama antara petani, penyuluh lapangan, dan dukungan program pemerintah seperti bantuan benih, pompanisasi, serta sistem tanam,” tuturnya.
Selain intensifikasi, Pemkab Malteng juga mendorong penguatan kelembagaan petani dan modernisasi alat dan mesin pertanian (alsintan) sebagai strategi jangka panjang dalam mencapai swasembada pangan di tingkat daerah.
Pemerintah daerah menargetkan peningkatan produktivitas ke angka 5,5 hingga 6 ton per hektare dalam dua tahun ke depan, seiring penguatan irigasi dan penambahan lahan tanam baru.
Bupati Maluku Tengah Zulkarnain Awat Amir mengatakan pihaknya siap mendukung program ketahanan pangan nasional dalam mewujudkan swasembada pangan.
Beragam bantuan pun teah diberikan dengan harapan agar para petani dapat memanfaatkannya dengan baik untuk meningkatkan produksi.
Sementara itu saat ini Pemerintah Provinsi Maluku menargetkan luas tanam padi di Maluku mencapai 26.250 hektare pada tahun 2025. Dari total luasan tersebut, produksi padi diproyeksikan mencapai 105.000 ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan sekitar 65.237 ton beras. Berdasarkan perhitungan, produktivitas rata-rata diperkirakan mencapai empat ton GKG per hektare, atau sekitar 2,5 ton beras per hektare.
Target ini mencerminkan upaya peningkatan hasil pertanian melalui program intensifikasi, penyediaan benih unggul, dan penguatan sarana produksi di berbagai kabupaten, termasuk Maluku Tengah yang menjadi salah satu daerah lumbung padi di provinsi ini.