Ambon (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Kepulauan Tanimbar menyosialisasikan layanan panggilan darurat 110 kepada masyarakat pesisir sebagai upaya memperkuat partisipasi warga dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas)
“Layanan ini menjadi sarana penting bagi masyarakat untuk melaporkan situasi darurat, tindak kejahatan, maupun gangguan keamanan secara cepat dan gratis,” kata Kapolres Kepulauan Tanimbar AKBP Umar Wijaya, di Ambon, Kamis.
Sosialisasi dilakukan Satuan Polisi Perairan dan Udara (Sat Polairud) Polres Kepulauan Tanimbar melalui kegiatan “Bacarita Basudara Manise” di Pasar Omele, Desa Sifnana, Kecamatan Tanimbar Selatan. Dalam kegiatan itu, petugas menyampaikan pesan-pesan Kamtibmas kepada para nelayan dan warga pesisir.
Selain memperkenalkan layanan 110, petugas juga mengimbau masyarakat agar tak segan melapor jika menemukan kejadian mencurigakan atau membutuhkan kehadiran polisi. Namun, masyarakat juga diingatkan untuk tidak menyalahgunakan layanan ini dengan membuat laporan palsu atau iseng.
Tak hanya itu, sosialisasi juga mencakup pentingnya keselamatan saat melaut. Nelayan diminta selalu melengkapi alat keselamatan seperti pelampung dan life jacket saat beraktivitas di laut.
“Petugas turut mengingatkan soal larangan penggunaan bahan peledak dalam menangkap ikan karena berdampak buruk bagi ekosistem laut,” ujarnya.
Ia menyatakan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Polri dalam menghadirkan pelayanan terbaik di tengah masyarakat. “Lewat sambang dan Bacarita Basudara Manise ini, diharapkan keselamatan dalam berlayar dapat menjadi perhatian serius bagi nelayan, nahkoda kapal, maupun masyarakat pesisir,” ucapnya.
Sebagai daerah kepulauan yang sebagian besar wilayahnya merupakan lautan, Kepulauan Tanimbar memiliki potensi kerawanan yang tinggi, baik dari sisi keselamatan pelayaran maupun tindak kriminal di laut. Oleh karena itu, kehadiran polisi perairan menjadi sangat penting dalam menjaga stabilitas wilayah.
Pihak kepolisian juga berkomitmen untuk menjadikan kegiatan sambang dan dialog seperti ini sebagai agenda rutin. Dengan cara itu, komunikasi antara aparat dan masyarakat tetap terjaga, sehingga respon terhadap persoalan yang muncul bisa dilakukan secara cepat dan tepat.
Warga menyambut baik kegiatan ini dan mengaku merasa lebih aman dengan adanya pendampingan dari Polairud. Mereka berharap kegiatan serupa terus dilakukan di desa-desa pesisir lainnya yang belum tersentuh sosialisasi serupa.