Ternate (ANTARA) - Direktorat Polairud Polda Maluku Utara (Malut) menerjunkan personel, menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah Jailolo Halmahera Barat, sejak dini hari Kamis, mengakibatkan Sungai Todowongi meluap dan merendam sejumlah pemukiman warga di wilayah itu.
Kabid Humas Polda Malut Kombes Pol Bambang Suharyono di Ternate, Kamis, mengatakan banjir terjadi sejak pukul 01.00 WIT hingga 08.30 WIT, dengan ketinggian air mencapai mata kaki orang dewasa.
Akibatnya, rumah-rumah warga serta beberapa ruas jalan desa tergenang air dan mengganggu aktivitas masyarakat.
Merespons kejadian tersebut, kata Bambang, Markas Unit Polairud Halmahera Barat segera menurunkan personelnya untuk melakukan pemantauan situasi dan membantu warga terdampak.
Personel yang dikerahkan antara lain Aipda Donal T. Djini, Bripka Sofyan Sardi, Bripka Taufik Samuda, dan Bripda Fahrudin M. Saleh. Mereka melakukan patroli di lokasi banjir serta memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana susulan.
"Kehadiran aparat kepolisian disambut baik oleh warga yang merasa terbantu dengan upaya pemantauan dan bantuan di lapangan. Meski tidak ada korban jiwa, banjir sempat membuat aktivitas warga terhambat," ujarnya.
Pada pukul 08.40 WIT, air mulai surut dan warga kembali beraktivitas. Mereka juga bergotong-royong membersihkan sisa lumpur dan material banjir dari lingkungan sekitar.
Pihak Polairud terus mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, mengingat kondisi cuaca yang masih tidak menentu dan kemungkinan terjadinya banjir susulan masih bisa terjadi.
Sementara itu, sebagai bentuk respon cepat terhadap bencana banjir yang melanda permukiman warga di Desa Todowongi, Kabupaten Halmahera Barat, personel Polsek Jailolo juga turun langsung ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi warga serta membantu membersihkan lumpur sisa banjir
Kehadiran personel Polsek Jailolo di tengah masyarakat terdampak merupakan wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial Polri dalam memberikan perlindungan dan pelayanan, terutama dalam situasi darurat seperti bencana alam.
Selain evakuasi, petugas juga bahu-membahu bersama warga membersihkan rumah dan lingkungan sekitar yang dipenuhi lumpur serta material yang terbawa arus banjir.
Langkah cepat ini diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan serta meringankan beban warga yang terdampak banjir.*